TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Eropa telah mengirimkan permintaan kepada Google untuk menghapus data-data pelaku pedofil yang "tidak relevan dan ketinggalan zaman" di mesin pencarinya. Hal ini diputuskan setelah pengadilan menerima beberapa gugatan dari berbagai pelaku kejahatan yang merasa kehilangan privasinya.Sejumlah orang telah melaporkan "kerugian" yang telah ditimbulkan dari data Google yang sudah usang. Seorang mantan pedofil, misalnya, yang ingin terjun sebagai politikus, meminta tautan artikel tentang tindakannya di sebuah kantor pemerintahan dicabut.
Selain kasus pedofil, beberapa orang dengan kasus lain juga telah meminta Pengadilan Eropa agar beritanya di Google dihapuskan. Sejauh ini ada tujuh jenis kejahatan yang diminta untuk dihapus, termasuk yang datang dari seorang dosen, dokter, hingga aktor terkenal. Mereka sepakat bahwa kasus yang ada di Google sudah kedaluwarsa.
Selain kasus pedofil, beberapa orang dengan kasus lain juga telah meminta Pengadilan Eropa agar beritanya di Google dihapuskan. Sejauh ini ada tujuh jenis kejahatan yang diminta untuk dihapus, termasuk yang datang dari seorang dosen, dokter, hingga aktor terkenal. Mereka sepakat bahwa kasus yang ada di Google sudah kedaluwarsa.
"Putusan pengadilan harus menenangkan protes dari orang-orang agar mereka mengerti betapa pentingnya kebebasan berekspresi dan kebebasan informasi," kata pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, seperti dilaporkan BBC News, Jumat, 16 Mei 2014.
Pengadilan rencananya akan merilis angka-angka tentang jumlah permintaan yang telah mereka tampung sejak Selasa pekan lalu. Beberapa organisasi berita juga melaporkan peningkatan permintaan dari orang-orang yang meminta artikel tentang diri mereka yang sudah kuno untuk dihapuskan dari mesin pencari.
0 komentar:
Posting Komentar